Dalam diri seseorang pasti memiliki mimpi dan cita-citanya masing-masing. Entah menjadi apa dan bagaimana tergantung pada orang tersebut. Mimpi adalah khayalan atau gambaran keinginan kita dimasa yang akan datang.
Masih ingatkah kita, ketika kita
masih duduk dibangku sekolah dasar, ada salah seorang guru yang menanyakan tentang
apa mimpimu / apa cita-citamu? Dan banyak diantara kita yang menjawab kita
ingin menjadi seorang guru/dokter/polisi/TNI/Pemain sepakbola dan masih banyak
lagi lainnya.
Tahukah kita, bahwa mimpi itu
gratis alias tidak dipungut biaya sama siapapun serta tidak memiliki batasan
waktu tentang apa yang diimpikan oleh kita, namun terwujud atau tidak; semua tergantung pada diri kita.
Tidak bisa dipungkuri oleh kita
semua, bahwa tiap kali kita punya mimpi/cita-cita, kita selalu dihantui
(diselimuti) akan rasa takut tentang kegagalan terhadap apa yang kita impikan. Mulai
dari perkataan orang lain yang mengatakan;
Ah kamu mana mungkin bisa mewujudkan mimpi kamu?
Kamu serius ingin menjadi seperti itu ketika
dewasa, ganti aja impian kamu dengan yang lain?
Kamu bukan anak orang kaya pasti kamu tidak akan
bisa mencapai impianmu?
Dan masih banyak lagi perkataan-perkaatan yang lainnya.
Ingatlah saudaraku, jika hidup
kita selalu memikirkan perkataan orang lain maka kita tidak akan pernah dapat
maju alias kita tidak akan dapat meraih apa yang impikan. Kenapa demikian?
Orang bijak pernah mengatakan,
kita benar saja pasti mendapatkan omongan yang kurang baik dari orang lain,
apalagi kita salah, pasti lebih-lebih orang akan mengatakan hal negatif kepada diri
kita.
Jadilah seseorang yang memiliki
prinsip seperti PER PEGAS atau BUSUR PANAH.
Tiap kali ditekan dia memang akan
menciut, mengecil dan menahan beban, tapi ketika per mengeluarkan daya pegasnya
dia akan MEMUKUL BALIK tekanan yang diberikan kepadanya. Dan per pegas tersebut
akan melontar tinggi keatas setinggi-tinggi. Begitupun dengan BUSUR PANAH,
ketika tali busur ditarik oleh otot-otot tangan kita maka aka nada tekanan yang
memaksa busur meregang ke batas maksimal. Namun lihatlah ketika tali busur itu
dilepaskan maka anak panah tadi akan melesat jauh kedepan tak menghiraukan apa
yang ada didepannya.
Sekeras dan sehebat apapun
omongan/cacian/cemoohan orang lain terhadap impian dan cita-cita kita maka
cukup hiraukan saja itu semua, yang perlu kita lakuka cekup dengan lakukan yang
terbaik dan focus pada impian kita hingga pada saatnya nanti kita akan dapat
menjawab semua cemoohan orang dengan sebuah prestasi dan kesuksesan. (WR28)
#Impian yang baik adalah impian yang diusahakan dan
dilakukan dengan sepenuh hati.
#Konsisten dan sabar dalam mencapai semua impianmu
#Abaikan perkaatan orang lain